Friday, November 30, 2018

BERMEDIA SOSIAL DENGAN BIJAK DAN BERAKHLAK



BERMEDIA SOSIAL DENGAN BIJAK DAN BERAKHLAK

Muhammad Luthfi
Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
luthfikhaira@gmail.com

Abstrak

Media sosial telah menarik minat banyak orang karena menyenangkan. Berkat media sosial, orang mudah untuk berbagi ide, foto, video dengan dunia pada umumnya dan juga dengan mudah mencari tahu apa perasaan dan pikiran seseorang yang dicurahkannya ke dalam media sosial. Teman, famili atau kontak bisnis membentuk kelompok-kelompok komunitas tersendiri dan kemudian berkomunikasi secara intens melalui media sosial. media yang banyak akses oleh hampir seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Hal ini dikarenakan hampir seluruh lapisan masyarakat dapat dengan mudah mengakses media sosial. Kemudahan dalam bermedia sosial membuat seluruh kalangan masyarakat Indonesia mudah menerima informasi dari seluruh penjuru Indonesia maupun dunia. Kemudahan dalam mengakses media sosial dan terbuka nya pintu infomasi melalu media sosial mendorong lahir nya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan menyebarkan berita atau informasi yang tidak sesuai dengan realita atau kenyataan yang ada atau disebut dengan hoaks. Isu tersebut semakin berkembang dengan pesat dikalangan masyarakat Indonesia mengingat minim nya sikap selektif serta kritis dari masyarakat Indonesia dalam menerima informasi yang terdapat pada media sosial. Dampak negatif yang ditenggarai dapat muncul terkait sikap selektif dan kritis dalam menerima informasi pada media sosial adalah lunturnya nilai-nilai ketahanan nasional. Isu tersebut diatas menjadi dasar acuan bagi penulis dalam menyusun jurnal ini. Jurnal ini menggunakan metode deksriptif analisis Jurnal ini diharapkan mampu mendorong masyarakat Indonesia agar lebih selektif dan kritis terhadap informasi yang tersebar diberbagai media sosial.

Kata kunci: Media Sosial,  Pendidikan, Masyarakat Indonesia.
Full Text PDF

Wednesday, November 28, 2018

Media Pembelajaran PAI ( Mad Wajib Muttashil)


TELAAH KURIKUKULUM DAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PAI (AL-QUR'AN HADITS MADRASAH ALIYAH)


A.    Deskripsi Dokumen Kurikulum Al-Qur’an Hadits Madrasah Aliyah

Dokumen kurikulum berisi tentang komponen-komponen kurikulum yang merupakan dasar utama dalam mengembangkan sistem pembelajaran. Komponen kurikulum yang berkaitan dengan pengembangan mata pelajaran mengacu pada tujuan utama pendidikan. Bahkan, tujuan pendidikan pun dapat dikatakan sebagai bagian dari kurikulum apabila dilihat secara general bahwa kurikulum merupakan filosofi pendidikan yang sesungguhnya. Hal ini karena di dalamnya termuat tujuan pendidikan, mata pelajaran, silabus, metode belajar mengajar, evaluasi, penelitian, serta pengembangan program keilmuan. Setiap komponen harus saling berkaitan satu dan lainya sehingga dapat mencapai tujuan pokok pendidikan.[1]
Kurikulum 2013 menyebutkan beberapa komponen yang berkaitan dengan mata pelajaran Quran-Hadis pada Madrasah Aliyah yang mencakup tujuan dan ruang lingkup materi, sebagai berikut:

Full teks PDF


[1]Mahmud, Pengembangan Kurikulum Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), Hal. 41.

Pendalaman Materi PAI SMA Kelas XII (Meraih Kasih Allah dengan Ihsan)

Ihsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi target seluruh hamba Allah Subhanahu Wa Ta‟ala. Sebab, ihsan menjadikan kita sosok yang mendapatkan kemuliaan dari-Nya. Sebaliknya, seorang hamba yang tidak mampu mencapai target ini akan kehilangan kesempatan yang sangat mahal untuk menduduki posisi terhormat di mata Allah Subhanahu Wa Ta‟ala. Rasulullah Salallahu „Alaihi Wasallam pun sangat menaruh perhatian akan hal ini, sehingga seluruh ajaranajarannya mengarah kepada satu hal, yaitu mencapai ibadah yang sempurna dan akhlak yang mulia, banyak orang muslim yang memandang ihsan itu hanya sebatas akhlak yang utama saja, yang  seharusnya dipandang sebagai bagian dari akidah dan bagian terbesar dari keislamannya. Karena, Islam dibangun di atas tiga landasan utama, yaitu iman, Islam, dan ihsan, seperti yang telah diterangkan oleh Rasulullah Salallahu „Alaihi Wassallam. Pada kesempatan kali ini objek pendalaman materi pelajaran PAI adalah materi Ihsan yang merupakan  cara untuk meraih kasih Allah SWT diajarkan pada Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA kelas XII dengan mengacu kepada Kurikulum 2013 pada semester dua dan dengan alokasi waktu 3 x 3 jam pelajaran

Full teks PDF

Pemicu Lahirnya Persoalan Teologi dalam Islam

Pemicu Lahirnya Persoalan Teologi dalam Islam
Muhammad Luthfi
Universitas Islam Negri Antasari, Kalimantan Selatan

Abstrak

Jurnal ini menunjukkan bahwa pemicu awal munculnya persoalan teologi dalam Islam disebabkan oleh pemahaman agama sendiri dan kemudian semakin membesar dengan adanya faktor-faktor yang lain, yaitu: faktor fitnah Abdullah bin Saba’, faktor politik, dan faktor masuknya filsafat Yunani ke dalam Islam.
 Harun Nasution (1986) yang menyatakan bahwa persoalan yang pertama kali timbul dalam Islam adalah persoalan dalam bidang politik, bukannya dalam persoalan teologi. Akan tetapi persoalan politik ini segera meluas menjadi persoalan teologi, sehingga muncul berbagai aliran teologi.
 Amat Zuhri (2008) yang menyatakan bahwa faktor yang menyebabkan timbulnya aliran-aliran teologi dalam Islam, yaitu ayat-ayat al-Qur’an sendiri. Ayat-ayat al-Qur’an sangat memungkinkan untuk menimbulkan perbedaan pendapat ketika ditafsirkan oleh orang yang memiliki latar belakang sosial dan budaya yang berbeda yang pada akhirnya dapat melahirkan berbagai aliran teologi.
Metode membaca yang digunakan oleh Penulis adalah dengan cara memperhatikan kohesi dan koherensi pada setiap wacana yang ada.  Sumber bahan yang digunakan dalam penulisan Jurnal ini adalah buku karya Harun Nasutioan yang berjudul “Teologi Islam Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan”.


Kata Kunci: Sejarah, Teolgi, Islam
Full teks PDF